TUGAS MAKALAH
MATA KULIAH BIOKIMIA
(ABKC 2202)
HORMON DAN VITAMIN
Dosen Pengasuh :
Drs. H. Hardiansyah, M.Si
Dra. Hj. Noorhidayati, M.Si
Disusun Oleh :
KELOMPOK VI A
Fitria Isrianti (A1C213040)
Hidayati Rahimah (A1C213253)
Karina Azkiya (A1C213022)
Khairunnida Rahma (A1C213011)
Muna Lisa (A1C213235)
Siti Mei yani (A1C213213)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
MARET
2014
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Di dalam
tubuh terdapat berbagai macam sistem yang menunjang hidup seorang manusia.
Salah satunya adalah sistem endokrin yang merupakan sistem dasar komunikasi dan
regulasi di seluruh tubuh (Campbell et al,
2010:140). Sistem endokrin itu sendiri melibatkan hormon. Hormon dihasilkan
oleh kelenjar yang terdapat di dalam tubuh manusia.
Untuk
menyeimbangkan sistem-sistem yang bekerja keras dalam tubuh manusia juga
dibutuhkan asupan vitamin yang cukup dari sumber-sumber vitamin yang beraneka
macam. Apabila hormon dan vitamin bekerja tanpa hambatan maka tubuh manusia itu
senantiasa sehat. Namun jika kerja hormon dan vitamin terhambat maka akan
menimbulkan beberapa kelainan atau penyakit.
1.2
Rumusan
Masalah
Dalam pembelajaran mengenai hormon
dan vitamin, yang menjadi masalah antara lain:
1. Apakah
itu hormon dan vitamin?
2. Bagaimana
mekanisme kerja hormon?
3. Apa
sajakah contoh dari beberapa jenis hormon?
4. Bagaimana
sistem pengendalian hormon?
5. Apa
sajakah jenis-jenis dan sumber-sumber vitamin?
6. Apakah
fungsi dari vitamin-vitamin tersebut?
1.3
Tujuan
penulisan
Adapun
tujuan dari penulisan makalah ini antara lain:
1. Mengetahui
pengertian dari hormon dan vitamin.
2. Mengetahui
cara kerja atau mekanisme kerja hormon.
3. Mengetahui
jenis-jenis hormon.
4. Mengetahui
tentang sistem pengendalian hormon.
5. Mengetahui
jenis-jenis dan sumber-sumber vitamin.
6. Mengetahui
fungsi dari jenis-jenis vitamin.
1.4
Metode
Penulisan
Metode penulisan dengan teknik studi
kepustakaan atau literatur, yaitu pengetahuan yang bersumber dari beberapa
media tulis baik berupa buku, litelatur dan media lainnya yang tentu ada
kaitannya masalah yang di bahas di dalam makalah ini.
BAB
II
HORMON
DAN VITAMIN
2.1
Pengertian
2.1.1
Hormon
Hormon berasal dari
bahasa Yunani ‘horman’, yang berarti
memacu, merangsang, atau menggalakkan. Dalam kamus kesehatan pengertian hormon
adalah senyawa yang dihasilkan oleh organ tubuh tertentu yang bekerja memacu
fungsi organ tubuh tertentu sehingga akan terlihat hasilnya. Artinya, meskipun
dibutuhkan dalam jumlah terbatas, namun fungsinya cukup menentukan. Hormon
ditubuh merupakan molekul yang dieksresikan ke dalam cairan ekstraselular,
beredar di dalam darah, dan mengomunikasikan pesan-pesan regulasi ke seluruh
tubuh kita yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin (Campbell et al, 2010:141). Kelenjar tersebut
tidak memiliki saluran khusus sehingga hormon yang dihasilkan langsung
diedarkan oleh darah. Proses pengeluaran hormon dari kelenjarnya disebut
sekresi. Secara umum, fungsi hormon adalah :
1. Mengontrol
pertumbuhan tubuh,
2. Mengatur
reproduksi, yang meliputi perkembangan sifat kelamin sekunder pada laki-laki
dan perempuan,
3. Mempertahankan
homeostasis,
4. Mengintegrasikan
dan mengoordinasikan kegiatan antara sistem hormon dan saraf.
2.1.2
Vitamin
Vitamin adalah molekul organik yang diperlukan dalam makanan
dalam jumlah sangat kecil dibandingkan dengan jumlah asam amino esensial dan
asam lemak yang diperlukan oleh hewan dalam jumlah yang sangat besar (Reace-Mitchell,
2004:23).
Vitamin berfungsi untuk
mengatur metabolisme tubuh. Setiap vitamin memiliki peranan dan fungsinya
masing-masing. Tanpa vitamin, manusia tidak akan dapat melakukan aktivitasnya.
Namun perlu diperhatikan agar tidak mengkonsumsi vitamin berlebih atau malah
kurang dari yang dibutuhkan tubuh. Beberapa
vitamin tertentu bila diberikan dalam dosis tinggi mempunyai efek antioksidan
yang membantu sistem imunitas tubuh dalam menetralkan racun yang berasal dari
radikal bebas kuman dan penyakit. Beberapa vitamin lain mempunyai efek penyembuhan,
sebagai kebalikan dari defisiensi yang terjadi akibat kekurangan vitamin
tersebut (Nurheti Yuliarti, 2009: 59). Vitamin
berdasarkan kelarutannya didalam air dibedakan menjadi :
1.
Vitamin yang larut
dalam air, yaitu vitamin B dan vitamin C.
2.
Vitamin yang tidak
larut didalam air, yaitu vitamin A, D, E, dan K atau disingkat vitamin ADEK.
2.2
Mekanisme
Kerja Hormon
Pada
tahun 1950, Earl Sutherland memulai penelitian mengenai mekanisme kerja enzim.
Yang diamati oleh Sutherland pada saat mencari tahu bagaimana epinefrin dan
glukagon bekerja pada reaksi pemecahan glikogen dan pembentukan glukosa adalah
bahwa reaksi pemecahan glikogen dipercepat oleh hormon-hormon (Poedjiadi et al, 2011). Hasil penelitian
Sutherland yang lebih lanjut dapat menjelaskan hal-hal penting mengenai konsep
mekanisme kerja hormon, yaitu:
1. Sel
mengandung reseptor bagi hormon dalam membran plasma.
2. Penggabungan
hormong dengan reseptornya dalam membran plasma dapat merangsang siklase adenil
yang juga terdapat dalam membran plasma.
3. Peningkatan
aktivitas siklase adenil menyebabkan meningkatnya jumlah AMP siklik dalam sel.
4. AMP
siklik bekerja dalam sel untuk mengubah kecepatan satu atau beberapa proses.
Gambar 2.1 Mekanisme Kerja Hormon
Sumber: Poedjiadi et al, 2011
2.3
Jenis-Jenis
Hormon
Dalam hal struktur kimianya, hormon
diklasifikasikan sebagai hormon yang larut dalam air (hidrofilik) dan yang
larut dalam lemak (lipofilik). Hormon yang larut dalam air, termasuk
polipeptida (misalnya insulin, glukagon, gastrin) dan katekolamin (misalnya dopamin,
nereponefrin, epinefrin). Hormon yang larut dalam lemak, termasuk steroid
(misalnya estrogen, progesteron, testosteron) dan tironin (misalnya tiroksin) (Rumahorbo,
Hotma. 1999).
Terdapat tiga kategori besar hormon: peptida,
steroid, dan amina. Hormon peptida adalah kebanyakan dari hormon yang mencakup
semua hormon hipotalamus dan hipofisis. Hormon steroid terbentuk dari
kolesterol dan dapat larut menembus membran sel. Hormon amina adalah derivatif
asam amino tirosin (Rumahorbo, Hotma. 1999).
Faktor dan pelepasan dan
penghambat Hipotalamus
|
1. Thyrotropin – Releasing Hormone
(TRH)
2. Corticotrophin – Releasing
Hormone (CRH)
3. Growth Hormone – Releasing Factor
(GRF)
4. Somatostatin – Growth Hormone –
Inhibiting Hormone
5. Gonadotropin - Releasing Hormone
(GnRH)
6. Prolactin – Inhibiting Factor
(PIF)
7. Prolactin – Releasing Hormone
8. Substansi P
|
Tabel 2.1 Faktor dan pelepasan dan penghambat
Hipotalamus
Sumber: Rumahorbo, Hotma. 1999
Hormon
Protein Hipofisis Anterior
|
1. Thyroid
– Stimulating Hormone (TSH)
2. Adrenocorticotropic
Hormone (ACTH)
3. Growth
Hormone (GH)
4. Follicle
– Stimulating Hormone (FSH)
5. Luteinizing
Hormone (LH)
6. Prolaktin
7. Melanocyte
– Stimulating Hormone
|
Tabel 2.2 Hormon Protein
Hipofisis Anterior
Sumber: Rumahorbo, Hotma. 1999
Hormon Hipofisis Posterior
|
1.
Antidiuretic
Hormone (ADH)
2.
Oksitosin
|
Tabel 2.3 Hormon Hipofisis Posterior
Sumber: Rumahorbo, Hotma. 1999
Hormon Pencernaan dan Metabolisme
|
1.
Insulin
2.
Glukagon
3.
Kalsitosin
4.
Hormon
Paratiroid
5.
Kolesistokinin
6.
Gastrin
7.
Sekretin
|
Tabel 2.4 Hormon Pencernaan dan Metabolisme
Sumber: Rumahorbo, Hotma. 1999
Hormon
Tekanan Darah dan Keseimbangan Elektrolit
|
1. Angiotensin
II
|
Hormon
untuk Pembentukan Sel Darah Merah
|
1. Eritropoietin
|
Hormon
untuk Memodulasi Stres dan Nyeri
|
1. Endorfin
|
Tabel 2.5 Hormon Pendukung
Sumber: Rumahorbo, Hotma. 1999
Hormon Gonad
|
1.
Estrogen
2.
Progesteron
3.
Androgen
(terutama testosterone)
|
Hormon Korteks Adrenal
|
1.
Aldosteron
2.
Glukokortikoid
(terutama kortisol)
3.
Androgen
(terumata testosterone)
4.
Estrogen
|
Tabel 2.5 Hormon Reproduksi
Sumber: Rumahorbo, Hotma. 1999
Hormon
Amina
|
Hormon
Tiroid
1. Epinefrin
2. Norepinefrin
3. Melatonin
(dari hipofisis anterior)
|
Tabel 2.6 Hormon Amina
Sumber: Rumahorbo, Hotma. 1999
2.4
Sistem
Pengendalian Hormon
Jika
kelenjar endokrin mengalami kelainan fungsi, maka kadar hormon di dalam darah
bisa menjadi tinggi atau rendah, sehingga menganggu fungsi tubuh. Untuk
mengendalikan fungsi endokrin, maka pelepasan setiap hormon harus diatur dalam
batas-batas yang tepat.
Tubuh
perlu merasakan dari waktu ke waktu apakah diperlukan lebih banyak atau lebih
sedikit hormon. Hipotalamus dan kelenjar hipofisa melepaskan hormonnya jika
mereka merasakan bahwa kadar hormon lainnya yang mereka kontrol terlalu tinggi
atau terlalu rendah. Hormon hipofisa lalu ke dalam aliran darah untuk
merangsang aktivitas di kelenjar target. Jika kadar hormon dikelenjar target
dalam darah mencukupi, maka hipotalamus dan kelenjar.
Hipofisa
mengetahui bahwa tidak diperlukan perangsangan lagi dan mereka berhenti
melepaskan hormon. Sistem umpan balik ini mengatur semua kelenjar yang berada
dibawah kendali hipofisa.
2.5
Jenis
dan Sumber Vitamin
Vitamin
|
Sumber
Vitamin
|
A (Retinol)
|
Hati, minyak ikan, daging, susu, serta sayuran hijau dan
kuning, buah – buahan berwarna merah
dan orange (cabe merah, wortel, pisang, papaya, dan lain - lain).
|
B1 (Tiamin)
|
Daging, polong -
polongan, kacang tanah, biji-bijian, gandum, susu, ragi, beras, telur, dan
lain- lain.
|
B2 (Riboflavin)
|
Susu, daging,
biji-bijian, sayur-sayuran segar, kacang kedelai, kuning telur , dan lain -
lain.
|
B3
(Niasin)
|
Hati, telur, jamur,
kacang tanah, buah – buahan, gandum, ragi, dan lain - lain.
|
B5 (Asam
Pantotenat)
|
Daging, susu, sayur
hijau, ginjal, hati, kacang hijau, dan lain – lain.
|
B6 (Pridoksin)
|
Telur, daging, kentang,
kubis, kacang – kacangan, jagung, beras, hati, ikan, beras tumbuk, ragi, dan
lain – lain.
|
B7 (Biotin)
|
Polong-polongan,
sayur-sayuran, daging, dan lain – lain.
|
B9 (Asam
Folat)
|
Selada, bayam,
semangka, belewah, kacang - kacangan, dan lain – lain.
|
B12 (Kobalamin)
|
Daging, telur, produk susu, hati,
ragi, dan lain – lain.
|
C (Asam Askorbat)
|
Buah-buahan (jeruk, tomat, papaya), dan sayuran hijau lainnya.
|
D (Kalsiferol)
|
Susu, minyak ikan, kuning telur, dan
keju.
|
E (Tokoferol)
|
Biji-bijian,
sayuran, minyak nabati, telur,
mentega, susu, ikan, ayam, kecambah, dan ragi.
|
K (Filokuinon)
|
Sayuran segar (bayam, tomat, wortel,
dan lain – lain), susu, dan kuning telur.
|
Tabel 2.7 Jenis dan
Sumber Vitamin
Sumber: Campbell et al, 2004
2.6
Fungsi
Vitamin
Vitamin
|
Fungsi
|
A (Retinol)
|
Komponen pigmen
visual(penglihatan), pemeliharaan jaringan epitelium, antioksidan, dan
mencegah kerusakan lipid membran sel
|
B1 (Tiamin)
|
Berguna dalam
pengeluaran CO2 dari senyawa organik serta mencegah penyakit
beri-beri
|
B2 (Riboflavin)
|
Pernapasan dalam sel
(respirasi selular), menjaga keutuhan jaringan saraf, dan mempercepat
pemindahan rangsang sinar ke saraf mata
|
B3 (Niasin)
|
Membantu pembebasan
energi dari makanan dan sintesis asam lemak dan digunakan dalam metabolism
asam amino
|
B5(asam pantotenat)
|
Membantu metabolisme
karbohidrat, protein dan lemak dalam tubuh
|
B6(pridoksin)
|
Membantu mencerna
protein dan respirasi selular
|
B7(Biotin)
|
Metabolisme energi,
pertumbuhan rambut dan kuku, menurunkan berat badan dan menjaga kadar gula
dalam darah
|
B9(Asam Folat)
|
Pembentukan sel darah
merah, perbaikan DNA, Perkembangan bayi, pembentukan jaringan tubuh,
mengoptimalkan fungsi otak, pertumbuhan rambut, metabolism asam nukleat dan
asam amino
|
B12(kobalamin)
|
Pembentukan sel darah
merah, sintesis asam nukleat dan pembelahan sel
|
C (asam askorbat)
|
Digunakan dalam
sintesis kolagen, antioksidan, membantu detoksifikasi, dan memperbaiki
penyerapan besi
|
D (Kalsiferol)
|
Meningkatkan
penyerapan kalsium dan fosfor untuk kesehatan tulang dan gigi serta
meningkatkan pertumbuhan tulang sejati
|
E (Tokoferol)
|
Berperan penting
dalam sistem reproduksi, mencegah penyakit kanker paru-paru, membantu
mencegah kerusakan lipid membran sel
|
K (filokuinon)
|
Berperan dalam
pembekuan darah dan dapat mencegah keguguran
|
Tabel 2.8 Jenis dan
Fungsi Vitamin
Sumber: materi kelompok
Biologi Umum
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
1. Hormon
berasal dari bahasa Yunani ‘horman’,
yang berarti memacu, merangsang, atau menggalakkan.
2. Vitamin
adalah molekul organik yang diperlukan
dalam makanan dalam jumlah sangat kecil dibandingkan dengan jumlah asam amino
esensial dan asam lemak yang diperlukan oleh hewan dalam jumlah yang sangat
besar (Reace-Mitchell, 2004:23).
3. Hal-hal
penting mengenai konsep mekanisme kerja hormon, yaitu:
a. Sel
mengandung reseptor bagi hormon dalam membran plasma.
b. Penggabungan
hormong dengan reseptornya dalam membran plasma dapat merangsang siklase adenil
yang juga terdapat dalam membran plasma.
c. Peningkatan
aktivitas siklase adenil menyebabkan meningkatnya jumlah AMP siklik dalam sel.
d. AMP
siklik bekerja dalam sel untuk mengubah kecepatan satu atau beberapa proses.
4. Beberapa
jenis hormon antara lain:
a. Hormon
Protein Hipofisis Anterior
b. Hormon Hipofisis Posterior
c. Hormon Pencernaan dan Metabolisme
d. Hormon Pendukung
e. Hormon Reproduksi
f. Hormon Amina
5. Hipotalamus
dan kelenjar hipofisa melepaskan hormonnya jika mereka merasakan bahwa kadar
hormon lainnya yang mereka kontrol terlalu tinggi atau terlalu rendah.
6. Beberapa
jenis vitamin antara lain:
a. A
(Retinol)
b. B1
(Tiamin)
c. B2 (Riboflavin)
d. B3 (Niasin)
e. B5 (Asam Pantotenat)
f. B6 (Pridoksin)
g. B7 (Biotin)
h. B9 (Asam Folat)
i.
B12 (Kobalamin)
j.
C (Asam Askorbat)
k. D
(Kalsiferol)
l.
E (Tokoferol)
m. K
(Filokuinon)
3.2
Saran
1. Dengan
adanya makalah dan pengetahuan tambahan mengenai hormon dan vitamin, seharusnya
kita bisa memahami secara sederhana hal-hal yang berhubungan dengan hormon dan
vitamin serta kegiatan yang ditunjang oleh hormon dan vitamin.
2. Perbanyaklah
perbendaharaan ilmu mengenai hormon dan vitamin dengan membaca artikel atau
jurnal-jurnal ilmiah dan buku-buku biologi lainnya yang memuat informasi
mengenai materi ini.
DAFTAR
PUSTAKA
Walker, Richard.
2003. Ensiklopedia Mini Tubuh Manusia.
Jakarta: Erlangga.
Yuliarti,
Nurheti. 2009. A to Z Food Suplement.
Yogyakarta: Penerbit Andi.
Rumahorbo, Hotma. 1999. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem
Endokrin. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Campbell,
R.W. 2010. Biologi Jilid 3, Edisi Kedelapan. Terjemahan Rahayu L. Erlangga:
Jakarta.
0 komentar:
Posting Komentar