RSS

Anatomi Insecta (Serangga)


1. Anatomi Umum
Untuk mengetahui bagaimana serangga hidup dan bagaimana mereka dapat dibedakan antara serangga yang satu dengan yang lainnya dan dengan hewan lainnya dan untuk identifikasi.


Anatomi belalang (Orthoptera) karena anatomi belalang merupakan anatomi dasar.
Rangka serangga berupa rangka luar (Eksoskeleton)

2. Dinding Tubuh
Dinding tubuh serangga tidak hanya berfungsi untuk melindungi bagian luar tubuh tetapi juga merupakan struktur untuk memperkokoh tubuh dan juga sebagai tempat melekatnya otot.
Integumen terdiri dari tiga lapisan utama, yaitu : 
  1. Lapisan dasar (basement membrane) dengan ketebalan kurang lebih ½ mm. 
  2. Epidermis atau hipodermis yang mempunyai ketebalan satu sel. 
  3. Lapisan kutikula yang tebalnya kurang lebih 1 mm.
Kutikula terdiri dari sel-sel mati yang dibentuk oleh sel hidup di bawahnya yaitu epikutikula, dan terdiri dari prokutikula dan epikutikula. Prokutikula terdiri dari lapisan yang lebih tebal dibandingkan epikutikula.
  • Prokutikula terdiri dari lapisan endokutikula dan eksokutikula.
  • Epikutikula merupakan lapisan tipis yang biasanya terdiri dari :
  1. Lapisan dalam disebut lapisan kutikulin (lipoprotein).
  2. Lapisan luar disebut lapisan lilin yang sulit ditembus air.
Bagian yang mengeras dari kutikula terutama terdapat pada lapisan eksokutikula, disebabkan oleh adanya sklerotin sebagai hasil dari proses pengerasan yang disebut dengan sklerotisasi. Kutikula relatif permiabel, dan bila keadaannya tipis, maka dapat dilalui oleh air dan gas.
Pada kutikula sering dijumpai :

  1. Sulkus, yaitu lekukan pada kutikula bagian luar.
  2. Sutura, yaitu garis persatuan antara dua sklerit yang terpisah.
  3. Apodema atau apofisis, yaitu penonjolan bagian dalam kutikula

 
3. Kepala
Kepala merupakan daerah tubuh depan yang menyerupai kapsul, mempunyai mata, antena, dan alat-alat mulut.
Kepala merupakan bagian depan dari tubuh serangga dan berfungsi untuk pengumpulan makanan dan manipulasi, penerima rangsang dan otak (perpaduan syaraf). Struktur kerangka kepala yang mengalami sklerotisasi disebut sklerit. Sklerit-sklerit ini dipisahkan satu sama lain oleh sutura yang tampak sebagai alur. Kutikula pada kepala mengalami penonjolan ke arah dalam, membentuk rangka kepala bagian dalam, yang disebut tentorium.
Terdapat tiga tipe kepala berdasarkan posisi alat mulut, yaitu :

  1. Prognatous (menghadap ke depan), contoh : Sithopillus oryzae (Coleoptera, Curculionidae)
  2. Hypognatous (menghadap ke bawah), contoh : Valanga nigricornis (Orthoptera, Acrididae)
  3. Ophistognatous (menghadap ke bawah dan belakang), contoh : Leptocorisa acuta (Hemiptera, Alydidae)

Pada kepala terdapat dua organ penerima rangsang yang tampak jelas yaitu mata tunggal dan antena.
Mata terdiri dari dua jenis : mata majemuk dan tunggal.


4. Tipe-tipe Antena
  • Antena adalah pasangan embelan-embelan yang terletak pada kepala, biasanya terletak di antara atau di bawah matamajemuk.
  • Antena biasanya beruas-ruas dan terdiri dari bagian-bagian, ruas pertama merupakan ruas dasar (skape), ruas kedua adalah tangkai pedikel (ped), dan sisanya flagelum.
  • Berdasarkan bentuknya antena serangga dibedakan menjadi: 
  1. Setaceus: berbentuk seperti duri, ruas-ruasnya lebih mengecil pada bagian ujung. seperti rambut kaku (Seta), makin ke ujung ruas-ruas antena maakin ramping, misalnya Isoptera.
  2. Filiform: berbentuk seperti benang, setiap ruas memiliki ukuran yang hampir sama dan biasanya berbentuk silindris, menyerupai tambang, tiap-tiap segmen yang membentuk antena ukurannya sama, misalnya antena pada Valanga sp. (Orthoptera)
  3. Moniliform: berbentuk seperti untaian tasbih, ukuran ruas-ruasnya sama dan relatif berbentuk bulat, seperti manik-manik, ruas-ruas antena berukuran sama dan berbentuk bulat, misalnya Rhysodidae.
  4. Serrata: berbentuk seperti gergaji, ruas-ruas terutama yang terdapat pada setengah atau dua pertiga dari ujung antena berbentuk segitiga, tiap-tiap segmennya berbentuk seperti gigi, misalnya Elateridae.
  5. Pektinate: berbentuk seperti sisir, sebagian besar ruas-ruas memiliki juluran lateral langsing dan panjang, setiap segmen memanjang ke arah samping seperti sisir, misalnya Pyrochoroidae.
  6. Bentuk Gada: ruas-ruas di sebelah ujung antena meningkat garis tengahnya dan peningkatannya terjadi secara betahap, misalnya pada Tenebrionidae dan kumbang Lady.
  7. Clavate : seperti moniliform tapi agak membesar kebagian ujungnya, misalnya Coccinellidae.
  8. Kapitate: ruas-ruas di sebelah ujung antena meningkat garis tengahnya dan peningkatannya terjadi secara tiba-tiba, seperti clavate tetapi perbesaran ruas-ruas terakhir tiba-tiba membesar, misalnya Nitidulidae.
  9. Lamellate: bila ruas-ruas ujung meluas ke samping membentuk gelabir-gelambir seperti piring yang bulat atau oval, segmen paling ujung membesar dan menjadi lempengan, misalnya Scarabaidae.
  10. Flabelate: bila ruas-ruas ujung seperti lembaran yang sisinya sejajar dan panjang atau gelambir-gelambir berbentuk lidah meluas ke samping, semua segmen setelah pedicel bentuknya seperti lempengan, misalnya Rhipiceridae.
  11. Genikulat: berbentuk siku, dengan ruas pertama panjang dan ruas-ruas berikutnya kecil dan membengkok pada satu sudut dengan yang pertama, contoh pada kumbang Chalcididae. Segmen pertama berukuran panjang diikuti oleh satu segmen yang lebih kecil yang membentuk sudut dengan segmen pertama, misalnya Formicidae.
  12. Plumosa: berbentuk seperti bulu, kebanyakan ruas-ruasnya memiliki rambut-rambut panjang, setiap segmen berambut lebat dan panjang, misalnya nyamuk jantan.
  13. Aristate: ruas terakhir biasanya membesar dan mengandung bulu-bulu dorsal yang banyak, yaitu arista, seakan-akan dari segmen antena keluar lagi antena, misalnya Muscidae. Misalnya pada lalat rumah.
  14. Stilate: ruas terakhirmemiliki juluran yang berbentuk seperti stili atau jari yang memanjang, segmen terakhir runcing dan agak panjang, misalnya Asilidae.
  15. Bipectinate: setiap segmen memiliki satu pasang rambut.


 5. Bagian-Bagian Mulut 
Secara umum alat-alat mulut serangga terdiri dari :
  1. Labrum (bibir atas)
  2. Sepasang mandibel (geraham pertama)
  3. Sepasang maksila (geraham kedua)
  4. Labium (bibir bawah)
  5. Epifaring (lidah) 


 Bagian-bagian mulut serangga dapat diklasifikasikan menjadi dua tipe umum, mandibulata (pengunyah) dan haustelata (penghisap). Tipe alat mulut pengunyah, mandibel bergerak secara transversal yaitu dari sisi ke sisi, dan serangga tersebut biasanya mampu menggigit dan mengunyah makanannya.  Tipe mulut penghisap memiliki bagian-bagian dengan bentuk seperti probosis yang memanjang atau paruh dan melalui alat itu makanan cair dihisap. Mandibel pada bagian mulut penghisap mungkin memanjang dan berbentuk stilet atau tidak ada.
Beberapa tipe alat mulut serangga yaitu :
a. Tipe alat mulut menggigit mengunyah terdiri dari :
(1). Labrum, berfungsi untuk memasukkan makanan ke dalam rongga mulut.
(2). Epifaring, berfungsi sebagai pengecap.
(3). Mandibel, berfungsi untuk mengunyah, memotong, atau melunakkan makanan.
(4). Maksila, merupakan alat bantu untuk mengambil makanan. Maxila memiliki empat cabang, yaitu kardo, palpus, laksinia, dan galea.
(5). Hipofaring, serupa dengan lidah dan tumbuh dari dasar rongga mulut.
(6). Labium, sebagai bibir bawah bersama bibir atas berfungsi untuk menutup atau membuka mulut. Labium terbagi menjadi tiga bagian, yaitu mentum, submentum, dan ligula. Ligula terdiri dari sepasang glosa dan sepasang paraglosa.
Contoh serangga dengan tipe alat mulut menggigit mengunyah yaitu ordo Coleoptera, Orthoptera, Isoptera, dan Lepidoptera.
b. Tipe alat mulut mengunyah dan menghisap
Tipe alat mulut ini diwakili oleh tipe alat mulut lebah madu Apis cerana (Hymenoptera, Apidae) merupakan tipe kombinasi yang struktur labrum dan mandibelnya serupa dengan tipe alat mulut menggigit mengunyah, tapi maksila dan labiumnya memanjang dan menyatu.
Glosa merupakan bagian dari labium yang berbentuk memanjang sedangkan ujungnya menyerupai lidah yang berbulu disebut flabelum yang dapat bergerak menyusup dan menarik untuk mencapai cairan nektar yang ada di dalam bunga.
c. Tipe alat mulut menjilat mengisap
Tipe alat mulut ini misalnya pada alat mulut lalat (Diptera). Pada bagian bawah kepala terdapat labium yang bentuknya berubah menjadi tabung yang bercelah.
Ruas pangkal tabung disebut rostrum dan ruas bawahnya disebut haustelum.
Ujung dari labium ini berbentuk khusus yang berfungsi sebagai pengisap, disebut labellum
d. Tipe Alat Mulut Mengisap
Tipe alat mulut ini biasanya terdapat pada ngengat dan kupu-kupu dewasa (Lepidoptera) dan merupakan tipe yang khusus, yaitu labrum yang sangat kecil, dan maksila palpusnya berkembang tidak sempurna.
Labium mempunyai palpus labial yang berambut lebat dan memiliki tiga segmen.
Bagian alat mulut ini yang dianggap penting dalam tipe alat mulut ini adalah probosis yang dibentuk oleh maksila dan galea menjadi suatu tabung yang sangat memanjang dan menggulung
e.  Tipe Alat Mulut Menusuk Mengisap
Kepik, mempunyai alat mulut menusuk mengisap, misalnya Scotinophara (Heteroptera).
Alat mulut yang paling menonjol adalah labium, yang berfungsi menjadi selongsong stilet
Ada empat stilet yang sangat runcing yang berfungsi sebagai alat penusuk dan mengisap cairan tanaman. Keempat stilet berasal dari sepasang maksila dan mandibel ini merupakan suatu perubahan bentuk dari alat mulut serangga pengunyah.


6. Toraks

  • Dada (toraks) terdiri atas tiga ruas dari depan ke belakang yaitu protoraks, mesotoraks dan metatoraks.
  • Masing-masing ruas toraks tersusun dari empat sklerit.
  • Sklerit pada bagian dorsal disebut notum, sklerit pada bagian lateral disebut pleuron, dan sklerit pada bagian ventral disebut sternum.

 7. Tipe Kaki Serangga 
  • Tungkai serangga terdapat pada prototaks, mesatoraks dan metatoraks yang masing-masing disebut tungkai depan, tungkai tengah dan tungkai belakang.
  • Tungkai serangga terdiri dari enam ruas yang terdiri dari :
  1. Koksa, yang merupakan bagian yang melekat langsung pada thoraks.
  2. Trokanter, bagian kedua dari ruas tungkai berukuran lebih pendek dari pada koksa dan sebagian bersatu dengan ruas ketiga.
  3. Femur, merupakan ruas yang terbesar.
  4. Tibia, ukurannya lebih ramping tetapi hampir sama panjang dengan femur pada bagian ujung tibia biasanya terdapat duri-duri atau taji.
  5. Tarsus, terdiri dari 1-5 ruas.
  6. Pretarsus, ruas terakhir dari tungkai, terdiri dari sepasang kuku tarsus dan diantaranya terdapat struktur lebus antara dua cakar disebut arolium, bantalan yang terdapat pada dasar cakar disebut pulvilli.
  • Bentuk atau tipe kaki serangga bermacam-macam tergantung jenis dan kegunaannya.
  • Berdasarkan bentuknya kaki serangga dibedakan menjadi:
    1. Natatorial, terdapat pada serangga perenang. Pada tipe ini pasangan kaki tengah dan belakang bentuknya pipih dan pada bagian tepinya terdapat rambut-rambut kasar. Contoh : Hydrophilus triangularis (kumbang air)
    2. Raptorial, sepasang kaki depan berfungsi sebagai lengan untuk memegang dan menangkap mangsanya. Contoh : Stagmomantis carolina (belalang sembah)
    3. Saltatorial, terdapat pada serangga peloncat Hewan yang memiliki tipe kaki saltatorial biasanya memiliki femur kaki belakang lebih besar dibandingkan femur kaki depan. Contoh : Valanga nigricornis (belalang)
    4. Fossarial, misalnya bentuk kaki pada Gaang (Gryllotalpa sp) yang berfungsi untuk menggali. Tibia pada kaki depan lebih besar dari kaki belakang.
    5. Clasping, misalnya bentuk kaki depan pada kumbang air yang berfungsi untuk memegang/menangkap serangga betina pada saat kopulasi. Beberapa tarsomer memiliki alat pengisap dan cakar yang besar. Misalnya pada Dytiscus
    6. Ambulatorial, terdapat pada serangga yang berjalan, hanya berfungsi untuk berjalan atau berlari. Bentuk kaki yang sederhana, memiliki femur dan tibia yang panjang, misalnya semut.
    7. Korbikulum, tungkai tipe ini berfungsi untuk mengumpulkan tepung sari.  Contoh : Apis cerana (lebah madu)
 
8. Sayap Serangga

  • Sebagian besar serangga mempunyai dua pasang sayap. Satu pasang terdapat pada mesotoraks dan satu pasang lainnya terdapat pada metatoraks. Beberapa serangga ada yang hanya mempunyai satu pasang sayap yaitu pada mesotoraks.
  • Serangga dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok berdasarkan kepemilikan sayap, yaitu kelompok serangga bersayap (Pterygota) dan kelompok serangga tidak bersayap (Apterygota).
  • Sayap merupakan tonjolan integumen dari bagian mesopleuron dan metapleuron.
  • Sayap diperkuat oleh satu deretan rangka-rangka sayap yang bersklerotisasi, yang mengandung syaraf, trakea, dan hemolimf.
  • Permukaan atas dan bawah sayap terbuat dari bahan kitin tipis.
  • Bagian tertentu dari sayap tampak seperti garis-garis tebal yang disebut pembuluh sayap.  Bagian sayap yang dikelilingi oleh pembuluh sayap disebut sel.

 

9. Abdomen
Abdomen serangga berjumlah 11 ruas, tetapi ruas ke-11 biasanya banyak tereduksi dan yang terlihat hanya berupa embelan, dengan demikian jumlah ruas abdomen tidak lebih dari 10 ruas.
Masing-masing ruas abdomen secara umum berisi dua sklerit, sklerit dorsal disebut tergit dan sklerit ventral yang lebih kecil disebut sternit, bagian pleuron berupa membran dan kadang-kadang berisi daerah sklerotisasi. Masing-masing ruas berisi satu pasang spirakel pada bagian lateral.
 

Yukk sekalian mampir ke postingan saya Jasa Desain (IG: hi.design), siapa tau lagi nyari-nyari jasa desain yg murah utk logo online shop, desain kaos, event kampus, dll.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

thank you

Posting Komentar