RSS

Jasa Bikin Desain



1. Jasa Design (Rp50.000-100.000/design)

SMS/WA: 089691597547
LineID: hi_dae


Jasa Design (IG: hi.design)

Terima request untuk bikinin design:
* Logo online shop
* Logo kelas/angkatan/komunitas
* Design kaos
* Header/banner
* Poster event
* Brosur produk
* dan lain-lain


Contoh design




50+ Hal yang Bisa Dilakukan Saat Liburan


Berhubung sekarang ini saya sedang dalam masa libur kuliah dan libur ramadhan yang cukup panjang, yaitu sekitar 2 bulan. Jadi saya merasa asing karena lebih banyak menganggurnya ketimbang melakukan sesuatu. Biasanya saat kuliah saya sangat sibuk dengan tugas laporan, praktikum, dan kegiatan kampus lainnya. Mendadak saat liburan ini saya sangat free dan merasa hampa karena bingung harus melakukan hal apa. Jadi disini saya membuat list hal-hal apa saja yang dapat dilakukan selama liburan maupun ramadhan agar lebih bermanfaat, baik dari segi mendapatkan pengalaman, rezeki, dan pahala untuk diri sendiri & orang sekitar. Sebagian besar merupakan hal yang memang saya kerjakan saat ini. Hal ini bisa anda lakukan juga, selama sikon memungkinkan.
  1. Membuat to do list pekerjaan yang selama ini sudah lama tertunda, lalu mengerjakannya satu persatu.
  2. Mengerjakan laporan semester selanjutnya.
  3. Menonton drama, film, anime, vaerity show, dsb.
  4. Membantu mempersiapkan konsumsi berbuka puasa di musholla/masjid terdekat dengan tempat tinggal.
  5. Mengikuti tadarus di tempat ibadah.
  6. Mengikuti pesantren ramadhan.
  7. Berburu pakaian secondhand di pasar.
  8. Menjual barang-barang bekas yang mempunyai nilai jual tinggi secara online, seperti sepatu, baju, celana, dan barang koleksi bekas lainnya.
  9. Membuka jasa dibayar via pulsa untuk mendesign logo, avatar, header, poster, dsb untuk online shop, event, design kaos dll.
  10. Membuka jasa dibayar via pulsa untuk mengembalikan akun twitter yang terkena suspend atau meretweet aneh.
  11. Membuka jasa menggambar sketsa wajah/orang.
  12. Membuka jasa (digital) sesuai keahlian yang anda miliki, yang bisa dibayar via pulsa atau rekening bank, dan dapat dikerjakan+dikirim secara online.
  13. Membuat dekorasi kamar seperti tirai, tempelan dinding, hiasan gantung, dsb.
  14. Mencari dan melakukan hal yang sangat menarik dari website Pinterest sesuai minat anda.
  15. Berkebun mini atau menanam tanaman di sekitar rumah.
  16. Mencover lagu, seperti menyanyi atau memainkan alat musik.
  17. Ngumpul atau ngabuburit bersama teman-teman.
  18. Membersihkan dan merapikan kamar, lemari, kulkas, dsb yang sangat berantakan.
  19. Mencuci barang-barang yang agak jarang dicuci seperti tas, sepatu, dsb.
  20. Menulis buku, bisa novel, komik, atau hal lainnya yang anda handal di bidangnya.
  21. Mengisi blog dengan hal-hal bermanfaat bagi orang lain.
  22. Mencari berbagai info promosi produk yang bisa dinikmati dengan mudah dan hemat.
  23. Jalan-jalan melihat kebutuhan sehari-hari atau pakaian, agar bisa jeli membedakan barang yang mahal dan tidak.
  24. Membuat kerajinan tangan seperti gantungan kunci, strap HP, bros, dan aksesoris lainnya untuk dijual.
  25. Mencari kerja sambilan yang sesuai dengan sikon anda.
  26. Mencari berbagai info lomba dan mengikuti yang sesuai keahlian dan tidak  terlalu mengeluarkan banyak biaya.
  27. Membeli keperluan untuk semester selanjutnya seperti alat tulis, buku, kertas, dsb.
  28. Bepergian ke tempat yang menyenangkan, bermanfaat, dan tidak keluar banyak biaya.
  29. Membaca gratisan berbagai buku yang bisa dibaca (sudah dibuka sampulnya) ke toko buku.
  30. Merapikan barang-barang bekas yang tidak terpakai lagi, lalu memilah yang masih bermanfaatnya.
  31. Memperbaiki barang/pakaian yang rusak.
  32. Mengikuti latihan-latihan yang menambah skillself seperti menari, menyanyi, memaikan alat musik, dsb.
  33. Membuat jasa pengetikan dan print.
  34. Berpartisipasi pada berbagai public event yang gratis, seperti jalan santai, festival budaya, dsb.
  35. Mengumpulkan berbagai foto berharga di masa lalu, lalu diprint, dan membuat life record dalam bentuk seperti album/scrapbook/di tempel di dinding kamar.
  36. Menjadi dropshipper online shop.
  37. Membuat makanan atau minuman, lalu berjualan.
  38. Berolahraga seperti bersepeda, jogging, berenang, dsb.
  39. Mengikuti kegiatan sosial kemanusiaan, seperti mengumpulkan dana untuk korban bencana alam.
  40. Mengikuti kegiatan yang bermanfaat untuk menyelamatkan alam, seperti penanaman pohon, pemanfaatan daur ulang, dsb.
  41. Menyumbangkan barang bekas kepada kegiatan amal atau panti asuhan.
  42. Mengecat dinding rumah atau suatu ruangan.
  43. Membersihkan alat transportasi seperti sepeda, motor, atau mobil.
  44. Membersihkan halaman rumah, menyapu dan menyikat hingga bersih.
  45. Mendownload font sebagai koleksi di PC dari website seperti dafont, fontfabric, dsb.
  46. Memancing
  47. Bermain game
  48. Hunting objek fotografi
  49. Berpartisi sebagai panitia/event organizer dalam suatu acara.
  50. Berjualan membuka bazaar dalam suatu acara atau keramaian publik.
  51. Mengikuti perkuliahan PAT (Program Alih Tahun).
  52. Membuat berbagai ppt tugas yang pernah dipresentasikan menjadi video.
  53. Mengajari adik bersepeda atau berenang (kalo punya adik).

Kalo muncul ide lagi akan saya update entri ini buat ditambah~

Tips Menikmati Promo dan Menghemat Uang


Berikut ini, saya akan berbagi tips enjoying life versi saya agar tetap ramah di kantong.

1. Mengejar promo, why not?
 Followlah akun twitter seperti @AdaDiskon @DiskonBuzz @katalogpromosi, untuk mengetahui berbagai macam promo dan diskon terkini yang menarik setiap harinya. Akun-akun tersebut selalu menyajikan berbagai pemberitahuan tentang diskon, promo, katalog belanja, event, dan sebagainya yang sedang berlaku. Keuntungannya bisa anda nikmati untuk makanan, minuman, pakaian, aksesoris, sepatu, karaoke, hotel, tiket pesawat, dan sebagainya yang berkualitas tinggi dengan penawaran harga yang lebih murah dari biasanya. Pilah-pilihlah promo yang bisa anda nikmati dengan S&K yang tidak merugikan. Cari tahu update lain pada website produk yang sedang promo tersebut. Kalau perlu tanyakan pada customer service langsung.
Tapi ingat, jangan terlalu tergiur selalu mengejar promo. Karena lama-kelamaan uang di dompet anda pun semakin menipis karena selalu dipakai, meskipun terasa selalu lebih sedikit mengeluarkan uang sebelumnya. Prioritaskan dan nikmati diskon yang lebih bermanfaat bagi anda, contohnya untuk makanan minuman atau daily needs di supermarket.

2. Memakai barang secondhand tapi tetap stylish, why not?
Memang tidak selalu baru, rapi, dan bersih seperti yang dijual di mall-mall. Masyarakat biasanya menyebut dengan "barang kapal", pakaian dan barang bekas yang dijual sangat murah dan import dari luar negri. Contohnya di Banjarmasin bisa anda temukan di Pasar Subuh, pasar ini buka tiap pagi minggu di belakang texas kantor pos. Pakaian bekas banyak dijual secara lapak maupun dipajang dengan digantung pakai hanger. Banyak pakaian secondhand ini diantaranya yang bermerk sangat terkenal, bahkan tidak dijual di Indonesia. Pakaian tersebut kebanyakan merupakan barang bekas orang, tapi ada juga beberapa yang hasil cuci gudang. Apabila pakaian bekas, saat memilihnya harus teliti, mengamati bekas noda, kelengkapan kancing, keberadaan sobekan, kelayakan zipper, dan ukuran pakaian. Apabila barang cuci gudang biasanya masih bagus dan belum cacat, tapi tetap harus diteliti sebelum membeli.
Pakaian secondhand biasanya berkisar harga antara tiga sepuluh ribu sampai dengan puluhan ribu rupiah. Tergantung jenis barang atau pakaian apa yang anda pilih. Yang saya temukan di Pasar Subuh kebanyakan adalah kemeja, kaos wanita, dress, cardigans, celana kerja, celana jeans, jaket, mantel, topi, rok, celemek, taplak/kain meteran, tas, sabuk, dan sebagainya. Rata-rata pakaian yang sudah pernah saya beli selama ini sekitar Rp 10.000-20.000 saja. Tergantung dari kejelian memilih model pakaian, merk, kelayakan, kebersihan, dan menawar harga saja. Merk seperti uniqlo, skoolooks, converse, nike, adidas, dsb mungkin saja anda temukan.
Berburu pakaian secondhand merupakan suatu kegiatan yang menyenangkan tersendiri bagi saya. Selain hemat uang karena murah meriah, menjadi tantangan tersendiri bersaing diantara jejalnya orang di pasar untuk menemukan barang bagus, saya jadi sering menemukan model baju yang jarang ada, unik, tidak disamai oleh orang lain, bermerk berkualitas,  bisa tampil stylish dan keren ketika dipakai. Tidak ada gengsi untuk memakai barang secondhand, karena apabila sudah dibeli dari pasar, dibersihkan dengan detail, diperbaiki apabila perlu, hingga terlihat baru seperti barang mall saja. Untuk model pakaian pun tidak ketinggalan zaman, pintarlah memilih model yang tidak norak, dan sesuai perkembangan mode terkini.

Galeri Cover Lagu Soundcloud


Di bawah ini beberapa link hasil K-Pop cover song dari saya. Meskipun saya tau suara saya pas-pasan dan banyak fals-nya, tapi cover lagu ini sekedar meluangkan hobi menyanyi di saat sedang free. Hehehe



 



Video Porifera (Sponges)


Berikut ini video buatan saya tentang filum Porifera, silahkan ditonton yaa :D

Pengalaman Praktikum Kerja Lapangan Pertama

Tidak ada gunanya marah-marah dengan orang lain, karena tidak akan merubah keadaan yang ada. Seharusnya yang dilakukan adalah mensyukuri semua nikmat yang tersembunyi di balik kegiatan PKL ini.

Lelah itu tak apa demi kuliah, ada timbal baliknya dapat ilmu pengetahuan baru dimana-mana. Praktikum Kerja Lapangan (PKL) membuat saya banyak mendapatkan pelajaran baru, baik itu pelajaran ilmu pengetahuan, pelajaran hidup, dan lainnya. Sebuah pengalaman berharga untuk turun ke lapangan berbaur dengan banyak orang baru untuk bekerja sama. Semuanya rajin, semuanya membantu, semuanya bisa bekerja sama dengan baik. Walaupun terkadang ada yang acuh sekali, tidak berinisiatif untuk membantu temannya yang kesulitan dan bisanya bersantai cantik saja. Sebenarnya saya juga kadang kelepasan mengontrol emosi melihat keadaan begitu.

Alhamdulillah saya punya kelompok yang anggotanya cukup stabil. Semua bisa diajak bekerja sama dengan baik dan selalu saling membantu. Di kelompok ada 10 orang yaitu (6B) saya, Bimo, Kimmy, Shinta, Farida, (6A) Aufa, Rabi, Lisa, Firman, dan Ciya. Namun Ciya ini pindah keluar dari prodi, sehingga tidak ikut berjuang hingga akhir mengemban tanggung jawabnya sebagai anggota kelompok.
Jujur saya sangat senang dengan kelompok ini, solid dan rame sehingga suasana saat bekerja selalu terasa menyenangkan. Kalo melihat keadaan kelompok lain dan orang lain yang nampak kacau dan perselisihan, banyak hal yang membuat saya menjadi sangat bersyukur mempunyai pengalaman dengan kelompok ini. Perjuangan kami tidak sia-sia, karena bekerja dengan ikhlas hati dan senang akhirnya nilai PKL kami untuk laporan adalah 84! Sudah hampir nilai sempurna yaitu 85.

Pengalaman ini patut disyukuri, terima kasih kepada Allah SWT yang telah memberikan kesempatan saya bisa merasakan pengalaman berharga ini dalam kehidupan saya. Terima kasih kepada kedua orang tua dan acil saya yang telah memberi dukungan baik berupa materi maupun moral, walaupun terkadang mereka juga khawatir melihat saya bekerja non-stop ketika mengerjakan tugas PKL. Terima kasih kepada semua bapak dosen Zoologi Invertebrata yaitu pak Bunda, pak Mahruddin, dan Pak Molen yang telah banyak memberi ilmu berharga yang belum pernah saya ketahui sebelumnya. Terima kasih kepada kakak-kakak asdos semua, terutama kak Syamduddin yang membimbing kelompok 6 dengan baik. Terima kasih kepada teman-teman kelompok 6 yang membuat PKL ini dapat dilalui dengan baik. Terima kasih kepada teman-teman satu angkatan yang sudah membantu dalam mempermudah pekerjaan saya. Terima kasih kepada semua pihak yang berperan dalam membantu saya pada PKL pertama ini. Saya sangat bersyukur, alhamdulillah.

 (Bapak Bunda, kakak Syamsuddin dan kelompok 6)

Tempat: Pantai Takisung, Kalimantan Selatan.
Waktu Kegiatan: 9-11 Mei 2014
Acara: Praktikum Kerja Lapangan mata kuliah Zoologi Invertebrata
Peserta: Mahasiswa/i Pendidikan Biologi FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin angkatan 2013

Anatomi Insecta (Serangga)

1. Anatomi Umum
Untuk mengetahui bagaimana serangga hidup dan bagaimana mereka dapat dibedakan antara serangga yang satu dengan yang lainnya dan dengan hewan lainnya dan untuk identifikasi.


Anatomi belalang (Orthoptera) karena anatomi belalang merupakan anatomi dasar.
Rangka serangga berupa rangka luar (Eksoskeleton)

2. Dinding Tubuh
Dinding tubuh serangga tidak hanya berfungsi untuk melindungi bagian luar tubuh tetapi juga merupakan struktur untuk memperkokoh tubuh dan juga sebagai tempat melekatnya otot.
Integumen terdiri dari tiga lapisan utama, yaitu : 
  1. Lapisan dasar (basement membrane) dengan ketebalan kurang lebih ½ mm. 
  2. Epidermis atau hipodermis yang mempunyai ketebalan satu sel. 
  3. Lapisan kutikula yang tebalnya kurang lebih 1 mm.
Kutikula terdiri dari sel-sel mati yang dibentuk oleh sel hidup di bawahnya yaitu epikutikula, dan terdiri dari prokutikula dan epikutikula. Prokutikula terdiri dari lapisan yang lebih tebal dibandingkan epikutikula.
  • Prokutikula terdiri dari lapisan endokutikula dan eksokutikula.
  • Epikutikula merupakan lapisan tipis yang biasanya terdiri dari :
  1. Lapisan dalam disebut lapisan kutikulin (lipoprotein).
  2. Lapisan luar disebut lapisan lilin yang sulit ditembus air.
Bagian yang mengeras dari kutikula terutama terdapat pada lapisan eksokutikula, disebabkan oleh adanya sklerotin sebagai hasil dari proses pengerasan yang disebut dengan sklerotisasi. Kutikula relatif permiabel, dan bila keadaannya tipis, maka dapat dilalui oleh air dan gas.
Pada kutikula sering dijumpai :

  1. Sulkus, yaitu lekukan pada kutikula bagian luar.
  2. Sutura, yaitu garis persatuan antara dua sklerit yang terpisah.
  3. Apodema atau apofisis, yaitu penonjolan bagian dalam kutikula

 
3. Kepala
Kepala merupakan daerah tubuh depan yang menyerupai kapsul, mempunyai mata, antena, dan alat-alat mulut.
Kepala merupakan bagian depan dari tubuh serangga dan berfungsi untuk pengumpulan makanan dan manipulasi, penerima rangsang dan otak (perpaduan syaraf). Struktur kerangka kepala yang mengalami sklerotisasi disebut sklerit. Sklerit-sklerit ini dipisahkan satu sama lain oleh sutura yang tampak sebagai alur. Kutikula pada kepala mengalami penonjolan ke arah dalam, membentuk rangka kepala bagian dalam, yang disebut tentorium.
Terdapat tiga tipe kepala berdasarkan posisi alat mulut, yaitu :

  1. Prognatous (menghadap ke depan), contoh : Sithopillus oryzae (Coleoptera, Curculionidae)
  2. Hypognatous (menghadap ke bawah), contoh : Valanga nigricornis (Orthoptera, Acrididae)
  3. Ophistognatous (menghadap ke bawah dan belakang), contoh : Leptocorisa acuta (Hemiptera, Alydidae)

Pada kepala terdapat dua organ penerima rangsang yang tampak jelas yaitu mata tunggal dan antena.
Mata terdiri dari dua jenis : mata majemuk dan tunggal.


4. Tipe-tipe Antena
  • Antena adalah pasangan embelan-embelan yang terletak pada kepala, biasanya terletak di antara atau di bawah matamajemuk.
  • Antena biasanya beruas-ruas dan terdiri dari bagian-bagian, ruas pertama merupakan ruas dasar (skape), ruas kedua adalah tangkai pedikel (ped), dan sisanya flagelum.
  • Berdasarkan bentuknya antena serangga dibedakan menjadi: 
  1. Setaceus: berbentuk seperti duri, ruas-ruasnya lebih mengecil pada bagian ujung. seperti rambut kaku (Seta), makin ke ujung ruas-ruas antena maakin ramping, misalnya Isoptera.
  2. Filiform: berbentuk seperti benang, setiap ruas memiliki ukuran yang hampir sama dan biasanya berbentuk silindris, menyerupai tambang, tiap-tiap segmen yang membentuk antena ukurannya sama, misalnya antena pada Valanga sp. (Orthoptera)
  3. Moniliform: berbentuk seperti untaian tasbih, ukuran ruas-ruasnya sama dan relatif berbentuk bulat, seperti manik-manik, ruas-ruas antena berukuran sama dan berbentuk bulat, misalnya Rhysodidae.
  4. Serrata: berbentuk seperti gergaji, ruas-ruas terutama yang terdapat pada setengah atau dua pertiga dari ujung antena berbentuk segitiga, tiap-tiap segmennya berbentuk seperti gigi, misalnya Elateridae.
  5. Pektinate: berbentuk seperti sisir, sebagian besar ruas-ruas memiliki juluran lateral langsing dan panjang, setiap segmen memanjang ke arah samping seperti sisir, misalnya Pyrochoroidae.
  6. Bentuk Gada: ruas-ruas di sebelah ujung antena meningkat garis tengahnya dan peningkatannya terjadi secara betahap, misalnya pada Tenebrionidae dan kumbang Lady.
  7. Clavate : seperti moniliform tapi agak membesar kebagian ujungnya, misalnya Coccinellidae.
  8. Kapitate: ruas-ruas di sebelah ujung antena meningkat garis tengahnya dan peningkatannya terjadi secara tiba-tiba, seperti clavate tetapi perbesaran ruas-ruas terakhir tiba-tiba membesar, misalnya Nitidulidae.
  9. Lamellate: bila ruas-ruas ujung meluas ke samping membentuk gelabir-gelambir seperti piring yang bulat atau oval, segmen paling ujung membesar dan menjadi lempengan, misalnya Scarabaidae.
  10. Flabelate: bila ruas-ruas ujung seperti lembaran yang sisinya sejajar dan panjang atau gelambir-gelambir berbentuk lidah meluas ke samping, semua segmen setelah pedicel bentuknya seperti lempengan, misalnya Rhipiceridae.
  11. Genikulat: berbentuk siku, dengan ruas pertama panjang dan ruas-ruas berikutnya kecil dan membengkok pada satu sudut dengan yang pertama, contoh pada kumbang Chalcididae. Segmen pertama berukuran panjang diikuti oleh satu segmen yang lebih kecil yang membentuk sudut dengan segmen pertama, misalnya Formicidae.
  12. Plumosa: berbentuk seperti bulu, kebanyakan ruas-ruasnya memiliki rambut-rambut panjang, setiap segmen berambut lebat dan panjang, misalnya nyamuk jantan.
  13. Aristate: ruas terakhir biasanya membesar dan mengandung bulu-bulu dorsal yang banyak, yaitu arista, seakan-akan dari segmen antena keluar lagi antena, misalnya Muscidae. Misalnya pada lalat rumah.
  14. Stilate: ruas terakhirmemiliki juluran yang berbentuk seperti stili atau jari yang memanjang, segmen terakhir runcing dan agak panjang, misalnya Asilidae.
  15. Bipectinate: setiap segmen memiliki satu pasang rambut.


 5. Bagian-Bagian Mulut 
Secara umum alat-alat mulut serangga terdiri dari :
  1. Labrum (bibir atas)
  2. Sepasang mandibel (geraham pertama)
  3. Sepasang maksila (geraham kedua)
  4. Labium (bibir bawah)
  5. Epifaring (lidah) 


 Bagian-bagian mulut serangga dapat diklasifikasikan menjadi dua tipe umum, mandibulata (pengunyah) dan haustelata (penghisap). Tipe alat mulut pengunyah, mandibel bergerak secara transversal yaitu dari sisi ke sisi, dan serangga tersebut biasanya mampu menggigit dan mengunyah makanannya.  Tipe mulut penghisap memiliki bagian-bagian dengan bentuk seperti probosis yang memanjang atau paruh dan melalui alat itu makanan cair dihisap. Mandibel pada bagian mulut penghisap mungkin memanjang dan berbentuk stilet atau tidak ada.
Beberapa tipe alat mulut serangga yaitu :
a. Tipe alat mulut menggigit mengunyah terdiri dari :
(1). Labrum, berfungsi untuk memasukkan makanan ke dalam rongga mulut.
(2). Epifaring, berfungsi sebagai pengecap.
(3). Mandibel, berfungsi untuk mengunyah, memotong, atau melunakkan makanan.
(4). Maksila, merupakan alat bantu untuk mengambil makanan. Maxila memiliki empat cabang, yaitu kardo, palpus, laksinia, dan galea.
(5). Hipofaring, serupa dengan lidah dan tumbuh dari dasar rongga mulut.
(6). Labium, sebagai bibir bawah bersama bibir atas berfungsi untuk menutup atau membuka mulut. Labium terbagi menjadi tiga bagian, yaitu mentum, submentum, dan ligula. Ligula terdiri dari sepasang glosa dan sepasang paraglosa.
Contoh serangga dengan tipe alat mulut menggigit mengunyah yaitu ordo Coleoptera, Orthoptera, Isoptera, dan Lepidoptera.
b. Tipe alat mulut mengunyah dan menghisap
Tipe alat mulut ini diwakili oleh tipe alat mulut lebah madu Apis cerana (Hymenoptera, Apidae) merupakan tipe kombinasi yang struktur labrum dan mandibelnya serupa dengan tipe alat mulut menggigit mengunyah, tapi maksila dan labiumnya memanjang dan menyatu.
Glosa merupakan bagian dari labium yang berbentuk memanjang sedangkan ujungnya menyerupai lidah yang berbulu disebut flabelum yang dapat bergerak menyusup dan menarik untuk mencapai cairan nektar yang ada di dalam bunga.
c. Tipe alat mulut menjilat mengisap
Tipe alat mulut ini misalnya pada alat mulut lalat (Diptera). Pada bagian bawah kepala terdapat labium yang bentuknya berubah menjadi tabung yang bercelah.
Ruas pangkal tabung disebut rostrum dan ruas bawahnya disebut haustelum.
Ujung dari labium ini berbentuk khusus yang berfungsi sebagai pengisap, disebut labellum
d. Tipe Alat Mulut Mengisap
Tipe alat mulut ini biasanya terdapat pada ngengat dan kupu-kupu dewasa (Lepidoptera) dan merupakan tipe yang khusus, yaitu labrum yang sangat kecil, dan maksila palpusnya berkembang tidak sempurna.
Labium mempunyai palpus labial yang berambut lebat dan memiliki tiga segmen.
Bagian alat mulut ini yang dianggap penting dalam tipe alat mulut ini adalah probosis yang dibentuk oleh maksila dan galea menjadi suatu tabung yang sangat memanjang dan menggulung
e.  Tipe Alat Mulut Menusuk Mengisap
Kepik, mempunyai alat mulut menusuk mengisap, misalnya Scotinophara (Heteroptera).
Alat mulut yang paling menonjol adalah labium, yang berfungsi menjadi selongsong stilet
Ada empat stilet yang sangat runcing yang berfungsi sebagai alat penusuk dan mengisap cairan tanaman. Keempat stilet berasal dari sepasang maksila dan mandibel ini merupakan suatu perubahan bentuk dari alat mulut serangga pengunyah.


6. Toraks

  • Dada (toraks) terdiri atas tiga ruas dari depan ke belakang yaitu protoraks, mesotoraks dan metatoraks.
  • Masing-masing ruas toraks tersusun dari empat sklerit.
  • Sklerit pada bagian dorsal disebut notum, sklerit pada bagian lateral disebut pleuron, dan sklerit pada bagian ventral disebut sternum.

 7. Tipe Kaki Serangga 
  • Tungkai serangga terdapat pada prototaks, mesatoraks dan metatoraks yang masing-masing disebut tungkai depan, tungkai tengah dan tungkai belakang.
  • Tungkai serangga terdiri dari enam ruas yang terdiri dari :
  1. Koksa, yang merupakan bagian yang melekat langsung pada thoraks.
  2. Trokanter, bagian kedua dari ruas tungkai berukuran lebih pendek dari pada koksa dan sebagian bersatu dengan ruas ketiga.
  3. Femur, merupakan ruas yang terbesar.
  4. Tibia, ukurannya lebih ramping tetapi hampir sama panjang dengan femur pada bagian ujung tibia biasanya terdapat duri-duri atau taji.
  5. Tarsus, terdiri dari 1-5 ruas.
  6. Pretarsus, ruas terakhir dari tungkai, terdiri dari sepasang kuku tarsus dan diantaranya terdapat struktur lebus antara dua cakar disebut arolium, bantalan yang terdapat pada dasar cakar disebut pulvilli.
  • Bentuk atau tipe kaki serangga bermacam-macam tergantung jenis dan kegunaannya.
  • Berdasarkan bentuknya kaki serangga dibedakan menjadi:
    1. Natatorial, terdapat pada serangga perenang. Pada tipe ini pasangan kaki tengah dan belakang bentuknya pipih dan pada bagian tepinya terdapat rambut-rambut kasar. Contoh : Hydrophilus triangularis (kumbang air)
    2. Raptorial, sepasang kaki depan berfungsi sebagai lengan untuk memegang dan menangkap mangsanya. Contoh : Stagmomantis carolina (belalang sembah)
    3. Saltatorial, terdapat pada serangga peloncat Hewan yang memiliki tipe kaki saltatorial biasanya memiliki femur kaki belakang lebih besar dibandingkan femur kaki depan. Contoh : Valanga nigricornis (belalang)
    4. Fossarial, misalnya bentuk kaki pada Gaang (Gryllotalpa sp) yang berfungsi untuk menggali. Tibia pada kaki depan lebih besar dari kaki belakang.
    5. Clasping, misalnya bentuk kaki depan pada kumbang air yang berfungsi untuk memegang/menangkap serangga betina pada saat kopulasi. Beberapa tarsomer memiliki alat pengisap dan cakar yang besar. Misalnya pada Dytiscus
    6. Ambulatorial, terdapat pada serangga yang berjalan, hanya berfungsi untuk berjalan atau berlari. Bentuk kaki yang sederhana, memiliki femur dan tibia yang panjang, misalnya semut.
    7. Korbikulum, tungkai tipe ini berfungsi untuk mengumpulkan tepung sari.  Contoh : Apis cerana (lebah madu)
 
8. Sayap Serangga

  • Sebagian besar serangga mempunyai dua pasang sayap. Satu pasang terdapat pada mesotoraks dan satu pasang lainnya terdapat pada metatoraks. Beberapa serangga ada yang hanya mempunyai satu pasang sayap yaitu pada mesotoraks.
  • Serangga dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok berdasarkan kepemilikan sayap, yaitu kelompok serangga bersayap (Pterygota) dan kelompok serangga tidak bersayap (Apterygota).
  • Sayap merupakan tonjolan integumen dari bagian mesopleuron dan metapleuron.
  • Sayap diperkuat oleh satu deretan rangka-rangka sayap yang bersklerotisasi, yang mengandung syaraf, trakea, dan hemolimf.
  • Permukaan atas dan bawah sayap terbuat dari bahan kitin tipis.
  • Bagian tertentu dari sayap tampak seperti garis-garis tebal yang disebut pembuluh sayap.  Bagian sayap yang dikelilingi oleh pembuluh sayap disebut sel.

 

9. Abdomen
Abdomen serangga berjumlah 11 ruas, tetapi ruas ke-11 biasanya banyak tereduksi dan yang terlihat hanya berupa embelan, dengan demikian jumlah ruas abdomen tidak lebih dari 10 ruas.
Masing-masing ruas abdomen secara umum berisi dua sklerit, sklerit dorsal disebut tergit dan sklerit ventral yang lebih kecil disebut sternit, bagian pleuron berupa membran dan kadang-kadang berisi daerah sklerotisasi. Masing-masing ruas berisi satu pasang spirakel pada bagian lateral.
 

Yukk sekalian mampir ke postingan saya Jasa Desain (IG: hi.design), siapa tau lagi nyari-nyari jasa desain yg murah utk logo online shop, desain kaos, event kampus, dll.

Kupu-Kupu Acraea violae

2.1. Klasifikasi Kupu-kupu A. violae
Kupu-kupu (Rhopalocera) termasuk ke dalam filum Arthropoda, divisio Endopterygota, kelas Insekta dan ordo Lepidoptera. Kupu-kupu dikelompokkan dalam dua superfamili yaitu Hesperioidea dan Papilionoidea. Superfamili Hesperioidea terdiri dari satu famili yaitu Hesperiidae. Superfamili Papilionoidea terdiri dari beberapa famili yaitu Papilionidae, Pieridae, Nymphalidae, Lycaenidae, Riodinidae, Satyridae, Amathusiidae, Libytheidae, dan Danaidae (Corbet and Pendlebury, 1956). Salah satu spesies dari famili Nymphalidae adalah A. violae dengan klasifikasi menurut Kunte (2006) adalah:
Filum : Arthropoda
Subfilum : Mandibulata
Kelas : Insekta
Subkelas : Pterygota
Ordo : Lepidoptera
Superfamili : Papilionoidea
Famili : Nymphalidae
Subfamili : Heliconiinae
Genus : Acraea
Spesies : Acraea violae

(Sumber: Fabricius. 1793) 

2.2. Morfologi Acraea violae
a. Telur
Telur kupu-kupu berukuran kecil yaitu sekitar 1-2 mm, warna dan bentuknya beragam, ada yang seperti kubah, setengah bulatan dan bulat. Bagian bawah selalu rata, dan bagian atas terdapat lubang kecil yang disebut dengan mikropil yaitu tempat spermatozoid masuk ke dalam telur. Cangkang telur bertekstur halus dan ada yang terpahat (Amir dan Kahono, 2003). Telur A. violae berwarna kuning dan agak memanjang dengan cangkang yang terpahat seperti ukiran. Telur diletakkan secara berkelompok pada permukaan atas atau bawah daun tumbuhan inangnya dengan jarak yang teratur dan berjumlah sekitar 20 sampai 100 butir (Kunte, 2006). Telur direkatkan pada daun tumbuhan dengan kelenjar yang dihasilkan oleh kupu-kupu betina (Mastright dan Rosariyanto, 2005).


b. Larva (ulat)
Larva kupu-kupu berbentuk silindris (erusiform), tetapi pada famili Lycaenidae bentuknya agak pipih. Saat baru menetas larva berukuran sangat kecil, panjangnya sekitar 2-3 mm. Tubuh larva dapat dibedakan menjadi tiga bagian yaitu caput (kepala), toraks (dada) dan abdomen (perut). Tubuh terdiri dari tiga ruas di bagian toraks dan 10 ruas dibagian abdomen, terdapat sepasang tungkai sejati pada tiap ruas toraks dan tungkai palsu (proleg) pada abdomen (Gambar 2). Proleg digunakan untuk berjalan atau menggantung pada subtrat. Pada bagian sisi segmen toraks dan abdomen terdapat sepasang lubang spirakel yang berguna untuk pernafasan (Amir dan Kahono, 2003). Larva A. violae dewasa berwarna coklat tua mengkilat pada bagian sisi atas dan putih kekuningan pada bagian bawahnya, kepala berwarna coklat kemerahan. Pada segmen tubuh terdapat sejumlah duri bercabang. Larva mengeluarkan cairan berwarna kuning sebagai perlindungan diri dari serangan predator (Kunte, 2006).
 
c. Pupa (kepompong)
Pupa kupu-kupu bentuknya seringkali berlekuk atau tidak rata dan warnanya beragam (Borror, Triplehorn and Johnson, 2005). Pupa menempel pada subtrat dengan bantuan juluran ujung posterior (kremaster). Disamping itu, terdapat juga serat sutera ditengah sebagai penyangga tubuh selama berada pada stadia pupa. Pupa A. violae berwarna putih dengan garis-garis hitam, dalam garis-garis tersebut ada serangkaian titik berwarna oranye. Pupa dikaitakan secara horizontal oleh kremaster pada bagian batang atau daun tumbuhan (Kunte, 2006).

d. Imago (dewasa)
Tubuh kupu-kupu dewasa terbagi menjadi tiga bagian yaitu caput, toraks dan abdomen. Pada caput terdapat sepasang antena yang panjang dan membesar pada ujungnya yang berfungsi sebagai peraba dan perasa, dan lidah bergulung (probosis) yang berfungsi untuk menghisap makanan (Mastright dan Rosariyanto, 2005). Kupu-kupu memiliki sepasang mata majemuk (compound eye) yang berfungsi untuk mengendalikan gerakan (Braby, 2000).
Toraks kupu-kupu terbagi menjadi tiga segmen yaitu protoraks, mesotoraks dan metatoraks. Protoraks merupakan segmen terkecil dan terletak pada segmen terdepan dari toraks. Segmen kedua adalah mesotoraks yang merupakan segmen terbesar. Segmen yang ketiga adalah metatoraks. Pada masing-masing segmen terdapat sepasang tungkai. Pada mesotoraks dan metatoraks terdapat sepasang sayap (Gambar 4) (Braby, 2000).
Abdomen merupakan bagian yang lebih lunak dibandingkan caput dan toraks. Abdomen terdiri dari 10 segmen yang terdiri dari tergum pada bagian dorsal dan sternum pada bagian ventral. Pada segmen pertama sampai ketujuh abdomen terdapat bukaan (spirakel) yang berfungsi sebagai jalan masuknya udara. Dua atau tiga segmen terakhir abdomen mengalami modifikasi membentuk alat genitalia. Alat genitalia eksternal jantan dan betina serta saluran alat kelamin betina sering dipergunakan sebagai karakter identifikasi jenis kupu-kupu (Braby, 2000).
Imago A. violae memiliki panjang sayap sekitar 50-60 mm. Bentuk sayapnya khas dengan warna kecoklatan sampai oranye, sayap depan panjang, tetapi luas dan membulat pada bagian apexnya, dan sayap belakang membulat. Kedua pasang sayap berwarna kecoklatan sampai oranye dengan pinggiran hitam dan semitransparan, pada sayap belakang warna hitam tersebut lebih luas dan di dalamnya terdapat serangkaian bintik-bintik putih. Thorak kecil, abdomen panjang dan sempit. Alat kelamin berwarna cokelat kecil dengan bercak hitam. Kupu-kupu betina memiliki ukuran tubuh lebih besar dan warna sayap yang lebih pucat dibandingkan dengan kupu-kupu jantan. Sama seperti larva, kupu-kupu dewasa juga mengeluarkan cairan kuning sebagai perlindungan dari serangan predator (Kunte, 2006).

2.3. Siklus Hidup

Kupu-kupu mengalami metamorfosis sempurna (holometabola), yaitu memiliki empat stadia dalam hidupnya yang terdiri dari telur (ovum), ulat (larva), kepompong (pupa), dan kupu-kupu dewasa (imago) (Gullan and Cranston, 2000). Waktu yang dibutuhkan oleh kupu-kupu dalam siklus hidupnya bervariasi, tergantung pada suhu lingkungan. Suhu yang lebih panas menyebabkan telur kupu-kupu cepat menetas dan jenis kupu-kupu yang ukurannya lebih kecil dapat menetas dalam waktu yang relatif cepat (Carey-Hughes and Pickford, 1997).
Siklus hidup A. violae dimulai dari telur yang diletakkan secara berkelompok pada tumbuhan inang oleh kupu-kupu betina, telur diletakkan pada bagian atas atau bawah permukaan daun. Setelah beberapa hari telur berubah menjadi larva. Larva yang baru menetas berukuran sangat kecil. Larva hidup berkelompok dan memakan daun tumbuhan inangnya (Kunte, 2006). Stadia larva adalah fase makan yang intensif karena sebagian besar pertumbuhan tubuh kupu-kupu terjadi pada fase larva. Larva mengalami pergantian kulit, yaitu kulit lama dilepaskan dan diganti dengan kulit baru yang ukurannya sesuai. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi kulit yang tidak elastis, pada waktu larva menjadi besar. Pergantian kulit ini ditandai dengan adanya sisa cangkang kepala (exuviae). Fase diantara pergantian kulit dikenal dengan istilah instar. Jumlah instar pada larva tidak konstan yang terdiri dari 5-7 instar (Chapman, 1982).
Pupa adalah masa tidak makan dan merupakan masa reorganisasi serta transformasi organ-organ calon imago (Braby, 2000). Untuk meletakkan diri pada substrat, pupa memiliki serat-serat sutera yang dihasilkan oleh larva dari kelenjar sutera (Mastright dan Rosariyanto, 2005). Pupa A. violae memanjang dan digantung bebas tanpa penyangga (Kunte, 2006). Fase pupa merupakan suatu periode tidak bergerak, namun pupa A.violae melakukan gerakan berkejang apabila terganggu (Carey-Hughes and Pickford, 1977).
Stadia setelah pupa adalah imago. Imago A.violae keluar dari pupa dengan membuka bagian bawah pupa. Selanjutnya dengan tungkai depan berpegang pada substrat lalu menarik diri keluar dari pupa yang basah. Saat pertama keluar dari pupa, sayap imago masih basah dan terlipat. Imago yang baru keluar dari pupa akan mengeluarkan cairan kuning dari abdomennya, kemudian mengeringkan tubuh dengan mengepak-ngepakan sayapnya. Kupu-kupu dewasa yang baru muncul berada dekat dengan tumbuhan inang yang dimakan dalam tahap larva, kemudian mencari pasangan dan kawin (Kunte, 2006).

2.4. Habitat dan Penyebaran
Kupu-kupu A. violae banyak ditemukan pada daerah terbuka seperti padang rumput, taman, semak belukar, hutan primer dan sekunder yang terbuka, kupu-kupu ini cenderung menghindari kawasan yang ternaungi dengan vegetasi yang padat. Umumnya melimpah pada daerah dataran rendah, namun di India dan Sri Lanka pernah ditemukan hingga ketinggian 2.100 meter dpl. Keberadaan kupu-kupu ini bersifat musiman, tetapi ditemukan sepanjang tahun khususnya pada sebelum atau saat musim hujan. Penyebarannya mulai dari kawasan India, Sri Lanka, Myanmar, Thailand, Semenanjung Malaysia, Singapura dan Kepulauan Indonesia (Kunte, 2006).

2.5. Pakan
Kupu-kupu A.violae sering terbang disekitar tumbuhan semak dan herba untuk mencari tumbuhan berbunga. Kupu-kupu jantan maupun betina menghisap nektar dari bunga tumbuhan seperti Lantana camara, Tridax procumbens, Stachytarpheta jamaicensis, Tribulus terrestris, Vitex negundo, Vitex agnus, Tarchonanthus sp, Tagetes sp dan bunga liar atau budidaya lainnya. Tumbuhan inang bagi larvanya adalah dari famili Loganiaceae, Cucurbitaceae dan Passifloraceae (Passiflora edulis, P. foetida, P. subpeltata, P. siamica, Adenia cardiophylla dan A. hondala) (Kunte, 2006). Tumbuhan ini mengandung racun yang diasingkan oleh larva kemudian diwariskan pada kupu-kupu dewasa dalam bentuk cairan kuning yang dikeluarkan kupu-kupu untuk perlindungan terhadap predator (Jeremy, Holloway, Geofficy and Peggie, 1991).

2.6. Dinamika Populasi
Kehidupan serangga khususnya kupu-kupu sangat erat hubungannya dengan keadaan lingkungan tempat hidupnya. Hubungan ini terjadi apabila kupu-kupu mengadakan kontak langsung dengan lingkungan yang sifatnya berubah-ubah. Suatu ciri khas dari populasi adalah berubah-ubah dalam jumlah individu. Studi khusus yang membahas hubungan antara perubahan jumlah organisme dalam suatu populasi dengan faktor lingkungan yang mempengaruhinya disebut dengan dinamika populasi (Solomon, 1977).
Naik turunnya populasi serangga dalam suatu areal tertentu ditentukan oleh dua faktor yaitu kemampuan hayati atau potensi biotik dan hambatan lingkungan. Potensi biotik meliputi siklus hidup, sex ratio, dan keperidian. Siklus hidup yaitu lamanya waktu perkembangan serangga mulai telur hingga serangga tersebut meletakkan telur untuk pertama kalinya. Semakin pendek siklus hidup maka perkembangan populasi serangga akan sernakin cepat. Sex ratio adalah perbandingan serangga jantan dan betina, sermakin banyak betina yang dihasilkan akan semakin cepat populasi serangga tersebut berkembang, dan keperidian yaitu jumlah telur yang diproduksi oleh seekor betina, tentunya sernakin tinggi tingkat keperidian, maka akan sermakin cepat populasi serangga tersebut berkembang (Dadang, 2006).
Secara teoritis, populasi suatu organisme meningkat secara cepat sehingga dalam waktu singkat populasi tersebut dapat menutup seluruh permukaan bumi ini. Tetapi pada kenyataannya di alam tidak terjadi demikian, sebab ada berbagai bentuk faktor penghambat yang disebut dengan hambatan lingkungan. Hambatan lingkungan adalah berbagai faktor abiotik dan biotik di ekosistem yang cenderung menurunkan fertilitas dan kelangsungan hidup individu-individu dalam populasi suatu organisme. Faktor tersebut menghalangi organisme untuk dapat berkembang sesuai dengan potensi biotiknya (Untung, 1993).
Hambatan lingkungan dapat dikelompokan menjadi dua yaitu berasal dari luar populasi (faktor ekstrinsik) dan dari dalam populasi (intrinsik). Faktor ekstrinsik terdiri dari faktor biotik seperti makanan, predasi, kompetisi, parasitisme, patogen dan faktor abiotik meliputi curah hujan, suhu, temperatur, kelembaban dan lain-lain. Sedangkan faktor intrinsik misalnya berupa persaingan intraspesifik dalam bentuk territorialitas dan tekanan sosial (Untung, 1993).
Untuk menggambarkan tentang perkembangan, kelangsungan hidup, produktivitas atau kesuburan induk betina pada suatu kelompok dan menyajikan data dasar parameter pertumbuhan populasi digunakan tabel kehidupan (life table). Tabel kehidupan dihasilkan dari data lapangan dan digunakan untuk mengestimasi kemampuan adaptasi populasi yang dipengaruhi oleh faktor biotik dan abiotik (Gabre, Adham and Hsin chi, 2005). Kelahiran dan kematian dapat ditabulasi dengan menggunakan tabel kehidupan yang juga merupakan ringkasan pernyataan yang memuat tipe kehidupan individu dari populasi atau kelompok individu, sehingga harapan hidup individu dapat diperhitungkan (Price, 1984).

Morfologi Gastropoda