Akh, sumpah galau berat! Dikira masalah ini bisa berakhir ternyata masih ada lanjutannya! Saya kecewa, kenapa masalah ini harus multi chap. Ingin sekali rasanya saya pergi dari masalah ini, tapi saya rasa pergi menghindari sebuah masalah bukan hal yang tepat. Saya sudah mencoba melupakan masalah ini dan selalu mencoba untuk memenuhi pikiran dengan positive thingking, tapi entah kenapa terkadang muncul sendirinya masalah ini dalam benak saya! Menyebalkan sangat! Begitu membebani pikiran.
Terkadang saya menghayal dan memimpikan, jika saja hidup saya bagaikan di drama-drama korea atau komik-komik shoujo pada umumnya yang mayoritas selalu berakhir dengan happy ending. Ingin sekali rasanya saya punya kehidupan seperti itu, walaupun hidup dalam keadaan sangat terpuruk, tapi di sisi lain pasti ada seseorang yang mempedulikan dan melindungi walaupun secara tidak langsung dari jauh.
Saya ingin sekali rasanya punya seseorang yang sangat berarti dalam hidup ini, ia adalah seseorang yang selalu mengerti dan selalu memberi support pada impian saya, memberikan semangat dan memberikan senyum hanya untuk saya. Tapi rasanya itu mustahil, semua hanya fiksi (fiction..fiction..), apalagi sampai terjadi pada hidup saya, oh matahari sudah terbit di barat kah?
Kalau saja hidup saya ini sebuah film, pasti apa yang dimimpikan oleh sang pemeran utama yang awalnya hanya ia anggap sebatas mimpi, jika sang penulis skenario ingin mimpinya tadi menjadi nyata, tentulah beberapa saat kemudian akan terwujud dengan mudahnya.
Tapi ini apa, semua ini kehidupan nyata. Yang mengatur takdir saya adalah Allah SWT, mungkin memang ini yang terbaik untuk saya.
Saya tau walau sebenarnya saya merasa sedang susah sekarang, tapi mungkin lebih banyak lagi orang di luar sana yang lebih berat masalahnya dibanding saya sekarang.
Walaupun saya tak punya orang yang bisa menyemangati saya, tapi bagi saya menyemangati seseorang juga menyenangkan. Apalagi orang tersebut menghargai dan mengerti bahwa saya itu sedang memberikan semangat padanya. Senang rasanya, dapat membuat sebuah senyum tercipta di hati saya. Semua itu terasa bagaikan ikut juga menyemangati diri sendiri, padahal sebenarnya sedang menyemangati orang lain. Entah kenapa menjadi kelegaan batin tersendiri. :)
Sekian postingan yang tentu arah ini, maaf kalau susah dimengerti, mungkin. :D
0 komentar:
Posting Komentar